Seorang anak perempuan berambut ikal, berkulit putih langsat, berwajah ke bule-bule-an. bernama Alexa (nama samaran). Sedang menghafalkan beberapa Vocabulary yang nanti sore akan ia setorkan kepada ayahnya. Siang ini dia sudah menghafal pada kata, About dan Absolute. Dan bahasa Arabnya, Ana dan Anta. Oh, iya, jadi ceritanya si Alexa ini sedang menghafalkan 2 bahasa yaitu: Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
Jam sudah menunjukan pukul 15:00.WIB, Ayah Irawan, sedang menuggu di balkon rumah sembari ditemani kopi dan beberapa camilan kecil yg sudah disiapkan istrinya di atas meja. Ayah Irawan pun memanggil Alexa untuk menyetorkan hafalan yang hari ini sedang dia hafalkan,
"Alexa, sini, nak!" Panggil sang ayah,
"Baik, yah," Jawab Alexa penuh santun.
Terdengar langkah kecil dari dalam rumah dengan riang gembira. Alexa sudah berada di depan ayahnya.
"Coba, nak, apa yg sudah kamu hafalkan di hari ini," kata sang ayah.
"Hari ini aku sudah bisa menghafalkan 2 vocabulary bahasa inggris dan bahasa arab, Yah," jawab Alexa.
"Wah, cerdas sekali anak ayah ini," kata sang ayah, "Coba kamu sebutkan hafalan yg sudah kamu hafal, nak!" Lanjut sang ayah.
"Baik, yah," jawab Alexa sigap. "Untuk hari ini vocabulary bahasa inggrisnya aku menghafal kata About, yah, yg artinya tentang. Dan satu lagi Absolute, yg artinya mutlak. Adapun untuk vocabulary bahasa arabnya aku sudah sampai kata Ana yg artinya aku, dan anta yg artinya kamu, yah." Kata Alexa panjang lebar menyetorkan hafalannya kepada sang Ayah.
"Subhanallah, cerdas sekali anak ayah ini," kata sang ayah sembari mengusap rambut anak kesayangannya. "Jadi sudah berapa vocabulary yg sudah kamu hafal, nak?" Tanya sang ayah.
"Sejauh ini untuk masing-masing 2 bahasa itu sudah hampir 100 kata, yah." Jawab Alexa bangga.
Sore itu ada setetes kebanggaan seorang ayah pada seorang anaknya yg tak bisa diuangkan, dan kebahagiian yg tak bisa dibeli dunia dan seisinya.
*******************
Cerita di atas adalah sebagian kecil dari bagaimana cara untuk mendidik anak agar bisa menjadi apa yg diinginkan orang tua dan bermanfaat pada sang anak di usia dewasanya kelak. Tentang bagaimana seorang ayah mengajarkan tentang pentingnya menguasai bahasa salah satunya. Adapun untuk mendidik anak yg dicinta ada beberapa bentuknya, namun disini saya hanya akan menjelaskan 2 hal saja yg saya kutip dari Irawan Gunardi. So cek this out!
1. MENGAJARKAN UNTUK PANDAI BERBAHASA ASING
Seperti yg sudah diceritakan pada kisah di atas. Tentang pentingnya berbahasa asing. Ketika sang anak menginjak dewasa dan pergaulan cakrawala yg mulai meluas dan interaksi sosial dengan orang yg sudah mendunia di zaman sekarang ini. Bahasa inggris sudah bukan hal yg susah untuk dipelajari lagi. Dengan banyaknya tempat jasa kursus, bimbel, dll. dll.
Adapun untuk lebih terpantaunya sang anak alangkah baiknya diajarkan di rumah dahulu dengan basic vocabulary. Seperti perhari 2 sampai 10 kata seperti yg Alexa pada kisah di atas sudah dijelaskan. Jika kita hitung dengan frekuensi dengan traffic perhari, 2 atau 10 kata perhari.
Sehari 2 kata dikali seminggu sama dengan 14 kata.
Sehari 2 kata dikali sebulan (dengan rata-rata 30 hari) sama dengan 60 kata.
Sehari 2 kata dikali setahun (365 hari) sama dengan 730 kata.
Jika kita kali kan dengan 2 atau 3 tahun sudah berapa yg anak kita hafal. Dengan sudah hafalnya hingga ribuan kata, kita sebagai orang tua tinggal menyempurnakan Grammar-nya. Atau dengan memasukannya ke tempat les, kursus, dll. dll.
2. MENGAJARKAN DENGAN CARA MENGAJAK
Untuk yg satu ini saya mau menjelaskan tentang mengajarkan dengan cara mengajak. Adapun untuk bahasan ini tentang mengajarkan shalat dengan cara mengajaknya untuk ke Masjid.
Bagaimana seorang orang tua ingin mengajarkan anaknya untuk beribadah, lebih tepatnya lagi shalat. Sedangkan dia tidak melakukannya. Seperti menyuruh anaknya untuk pergi ke Masjid tapi ayahnya masih mandi di rumah atau belum siap-siap untuk pergi ke Masjid.
Bukankah lebih indah dengan mendidik sang anak dengan cara mengajaknya seperti,
"Sini, nak, ikut ayah ke masjid. Nanti di masjid ayah ajarkan tentang cara untuk shalat yg benar,"
Dibanding dengan,
"Nak, pergilah dulu ke masjid, dan belajarlah pada pak ustadz nanti ayah nyusul sehabis mandi."
Dengan perkataan di atas sudah tau mana cara mendidik yg dengan cara mengajak dan mana cara mendidik dengan cara menyuruh.
Baiklah, mungkin postingan ini dicukupkan dengan bahasan ini semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi dari seorang Irawan Gunardi yg sudah saya kutip. kita tutup postingan ini dengan kata mutiara yg saya kutip di buku TTS,
"Banyak orang tua tidak mengajari anaknya untuk berjalan di jalan yg benar. Karena mereka sendiri tidak berada di jalan itu." - Unknown
Nb: Terima kasih sudah membaca dan berkunjung. jangan lupa tinggalkan komentar untuk kritik dan sarannya, ya. Dan jangan lupa sapa Irawan Gunardi di Facebook-nya, ya. :))
0 comments:
Post a Comment