Saturday, 28 May 2016

Aku merindukan kekasih hujan.

Edit Posted by with No comments

Senja itu kulihat seorang wanita sedang menunggu di sebuah gang di pinggir jalan. Mengenakan sweater hitam bergambar bulldog di dada kirinya, memakai celana jins berwarna biru kehitam-hitaman, dan berkerudung pashmina putih bermotif hitam.

Aku mendekati sambil sesekali berbicara sekedar untuk basa-basi. Ya, senja itu kami sudah membuat janji hanya untuk sekedar makan malam. Melaju motor perlahan di jalan yg rata kadang bergelombang terselipi obrolan-obrolan dan canda tawa kadang membuat hati deg-degan.

Ternyata senja itu langit sedang tak memberikan cahaya indahnya, yg kami dapat banyaknya rintik air kecil yg sesekali membasahi kepala bahkan sekujur badan kami. Ya, hujan serta merta menemani sepanjang jalan kami menuju tempat yg kami tuju. Angin dingin sesekali memeluk badan, jalanan licin kadang memberikan efek pada bergoyangnya motor.

Tiba di tempat tujuan tidak serta merta membuat kami langsung memesan makanan. Ya, kami hanya membeli sepasang gelas berisi cappucino milkshake. Ditemani beberapa rasa dingin yg berasal dari pakaian kami yg sama basahnya. Malam itu sebuah rahasia kecil terungkap. Aku, kamu, selalu mencintai bagaimana cara Tuhan mencintai mahluknya melalui hujan.